Sampang – Empat hari jelang aksi demonstrasi besar-besaran nelayan Madura, persiapan terus dimatangkan. Puluhan nelayan bersama koordinator lapangan (korlap) menggelar koordinasi strategis, Jumat (15/8/2025).
Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kelancaran gerakan aksi demonstrasi di dua titik penting: kawasan Maspion Petronas Gresik pada 19 Agustus dan kantor SKK Migas Jabanusa di Surabaya pada 20 Agustus 2025.
Aksi ini dipicu mandeknya pembayaran ganti rugi ribuan rumpon milik nelayan yang hancur akibat kegiatan survei 3D Seismik Migas Petronas pada Agustus 2024 di perairan utara Madura.
Berdasarkan hasil koordinasi, jumlah massa diperkirakan mencapai ratusan orang dari Kecamatan Banyuates, Ketapang, dan Sokobanah (Kabupaten Sampang), ditambah Kecamatan Batu Mar Mar dan Pasean (Kabupaten Pamekasan).
Koordinator lapangan, Faris Reza Malik, menegaskan nelayan akan menuntut pertanggungjawaban penuh dari Petronas.
“Kami tidak mau lagi mendengar alasan atau lempar tanggung jawab. Petronas harus bayar ganti rugi. Kalau tidak, mereka tidak punya hak melakukan eksploitasi di Sumur Hidayah,” tegas Faris.