Opini  

Darma IMANC untuk Kemajuan Pondok Pesantren Nurul Cholil dan Bangkalan

Madurapers
Photo Hoirul Anam saat memberikan sambutan acara di Yogyakarta
Photo Hoirul Anam saat memberikan sambutan acara di Yogyakarta (Dok. Istimewa Madurapers, 2025).

Dua pokok keilmuan IMANC, yaitu agama dan ilmu umum, memberikan titik istimewa bagi IMANC untuk memajukan dan mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Cholil. Kemampuan anggota IMANC dalam berbagai disiplin ilmu adalah kunci pengabdian kepada pondok pesantren. Oleh karena itu, sangat naif jika kita mengklaim sebagai yang paling taat kepada masyaikh, namun IMANC tetap diam dan tidak berkembang.

Darma IMANC adalah harapan bersama, meskipun bukan harapan utama atau satu-satunya. Yang jelas, masa depan Pondok Pesantren Nurul Cholil sebagian besar bergantung pada kemajuan IMANC, dan kemajuan IMANC bergantung pada kontribusi alumni yang terlibat di dalamnya.

Salah satu hal mendasar yang harus ditanamkan dalam organisasi IMANC adalah berpikir kritis (critical thinking). Budaya berpikir kritis akan menentukan keberlanjutan sumber daya manusia dalam organisasi ke depan. Anggota yang mampu menganalisis masalah dengan tepat, menyusun program secara rasional, membuat keputusan matang, serta mengelola organisasi dengan baik adalah kunci kesuksesan.

Sebagian orang, terkadang menganggap anggota yang kritis sebagai hambatan, karena setiap kebijakan akan selalu dikritisi. Namun, pandangan ini salah. Organisasi harus bangga memiliki anggota yang kritis terhadap kebijakan yang diambil. Karena dari situlah pembangunan SDM yang sesungguhnya dimulai.

Critical thinking bukan hanya tentang mengkritisi kebijakan, tetapi juga tentang siapa yang paling tepat dalam mengidentifikasi masalah, sesuai dengan definisi kritis menurut Martin Suryajaya.

Selain itu, pengabdian IMANC kepada almamater saja tidak cukup; kita juga perlu berkontribusi untuk daerah kita, Bangkalan. Sebagai tempat di mana Pondok Pesantren Nurul Cholil berdiri, kita wajib memberikan sumbangsih. Bentuk kontribusinya bisa bermacam-macam, tergantung pada kebutuhan masyarakat Bangkalan. Jika masyarakat lemah dalam hal ideologi, kita bisa menanamkan ideologi Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja). Jika lemah dalam pemerintahan, utuslah alumni terbaik IMANC sesuai disiplin ilmunya, sebagai bentuk dakwah melalui pemerintahan.

Penulis menganggap IMANC bukan sekadar tempat untuk berbakti, tetapi juga sebagai harapan bagi masyarakat Bangkalan untuk lebih inklusif, maju, dan mandiri.

Hoirul Anam, Anggota Divisi Intelektual IMANC Pusat.