Defisit APBN 2024 Terjaga, Lebih Rendah dari Outlook Semester I

Realisasi defisit APBN TA 2024 berhasil dijaga pada level 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB), bahkan kata Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu RI), lebih rendah dari Outlook Semester I yang diproyeksikan sebesar 2,70% PDB
Realisasi defisit APBN TA 2024 berhasil dijaga pada level 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB), bahkan kata Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu RI), lebih rendah dari Outlook Semester I yang diproyeksikan sebesar 2,70% PDB (Dok. Madurapers, 2025).

Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas A. M. Djiwandono, menyampaikan bahwa realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 berhasil dijaga pada level 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Outlook Semester I-2024 yang diproyeksikan sebesar 2,70% PDB. Hal ini diungkapkan Wamenkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (07/01/2024).

“Penurunan defisit ini didukung oleh kinerja penerimaan negara yang solid serta pengendalian belanja yang efektif. Pemerintah tetap mampu menjaga keberlanjutan program-program prioritas dan memastikan peran APBN sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli masyarakat,” ungkap Wamenkeu.

Capaian defisit yang terkendali ini juga ditopang oleh pengelolaan pembiayaan utang yang lebih baik. Total pembiayaan utang berhasil diturunkan hingga Rp91,5 triliun.

Keberhasilan ini tercapai berkat strategi pembiayaan utang yang terukur dan optimalisasi pembiayaan non-utang yang produktif serta efektif.

Dalam laporan tersebut, Wamenkeu juga mengungkapkan bahwa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2024 mencapai Rp45,4 triliun.

“SiLPA ini akan menjadi bantalan yang penting dalam memperkuat buffer fiskal APBN di 2025, memberikan ruang yang lebih luas untuk menghadapi berbagai dinamika yang bisa terjadi di tahun 2025,” jelasnya.

Kinerja pembiayaan melalui Surat Berharga Negara (SBN) turut menunjukkan hasil yang positif di tengah ketidakpastian (dinamika, red.) global.

Sepanjang tahun 2024, pasar SBN mencatatkan inflow sebesar Rp34,59 triliun (year-to-date), menunjukkan daya tarik tinggi bagi investor domestik dan asing.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca