Defisit APBN 2024 Terjaga, Lebih Rendah dari Outlook Semester I

Madurapers
Realisasi defisit APBN TA 2024 berhasil dijaga pada level 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB), bahkan kata Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu RI), lebih rendah dari Outlook Semester I yang diproyeksikan sebesar 2,70% PDB
Realisasi defisit APBN TA 2024 berhasil dijaga pada level 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB), bahkan kata Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu RI), lebih rendah dari Outlook Semester I yang diproyeksikan sebesar 2,70% PDB (Dok. Madurapers, 2025).

Kinerja pembiayaan melalui Surat Berharga Negara (SBN) turut menunjukkan hasil yang positif di tengah ketidakpastian (dinamika, red.) global.

Sepanjang tahun 2024, pasar SBN mencatatkan inflow sebesar Rp34,59 triliun (year-to-date), menunjukkan daya tarik tinggi bagi investor domestik dan asing.

Yield SBN juga tetap terkendali, didukung oleh likuiditas pasar yang stabil dengan bid-to-cover ratio lelang SBN yang mencapai 2,3 kali.

“Stabilitas ekonomi domestik yang tetap terjaga, didukung oleh fundamental makroekonomi yang solid serta kinerja pemerintah dalam menjaga kredibilitas pengelolaan fiskal, menjadi faktor utama yang menarik minat investor,” jelas Wamenkeu.

Selain itu, pembiayaan investasi pemerintah hingga 31 Desember 2024 telah mencapai Rp81,49 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk sektor pendidikan, perumahan, infrastruktur, perhubungan, dan penguatan ekspor nasional.

“Pemerintah merealisasikan pembiayaan investasi tahun 2024 untuk sektor-sektor prioritas yang mendukung pelayanan publik serta memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Thomas A. M. Djiwandono.