Demokrasi dalam Perspektif Joseph A. Schumpeter

Joseph A. Schumpeter (1883– 1950), seorang ekonom dan ilmuwan sosial Austria yang menggambarkan demokrasi sebagai proses pasar politik
Joseph A. Schumpeter (1883– 1950), seorang ekonom dan ilmuwan sosial Austria yang menggambarkan demokrasi sebagai proses pasar politik (Dok. Madurapers, 2024).

Bangkalan – Demokrasi, sebagai sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada rakyat, memiliki berbagai interpretasi. Salah satu pandangan yang mencuri perhatian adalah perspektif Joseph A. Schumpeter (1883– 1950), seorang ekonom dan ilmuwan sosial Austria yang menggambarkan demokrasi sebagai “proses pasar politik.” Dalam pemikiran Schumpeter, demokrasi bukan sekadar tentang partisipasi langsung rakyat dalam pengambilan keputusan, melainkan lebih terkait dengan kompetisi antar elit politik.

Menurut Schumpeter, demokrasi bukanlah arena di mana semua warga negara secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya, dia melihatnya sebagai kompetisi antar elit politik yang bersaing untuk memenangkan dukungan rakyat melalui pemilihan.

Dalam tulisannya yang terkenal, “Capitalism, Socialism, and Democracy,” Schumpeter menyajikan pandangannya bahwa demokrasi modern lebih mirip pasar ekonomi, di mana partai politik berperan sebagai produsen yang bersaing untuk memenangkan suara pemilih sebagai konsumen politik.

Pemikiran Schumpeter ini memberikan perspektif yang kontrast dengan pandangan tradisional tentang demokrasi sebagai pemerintahan oleh rakyat. Bagi Schumpeter, partisipasi langsung rakyat dalam pengambilan keputusan dianggap tidak realistis dan lebih baik digantikan oleh kompetisi politik yang efektif antar partai. Ia menekankan peran elit dalam menghasilkan kebijakan yang melayani kepentingan umum.

Namun, pandangan Schumpeter tidak tanpa kontroversi. Kritikusnya berpendapat bahwa pendekatannya dapat menyebabkan alienasi politik di kalangan rakyat, dengan mengabaikan aspirasi dan kebutuhan mereka. Mereka menyoroti bahwa demokrasi seharusnya mencerminkan keinginan dan nilai-nilai masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya menjadi ajang persaingan antar elit.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca