“Saya coba tanyakan ke teman yang kerja di sana, katanya paket saya masih di Surabaya. Artinya, pihak J&T Cargo sengaja mengubah status seolah-olah barang sudah berangkat, padahal tidak,” tambahnya.
Pelanggan tersebut juga menyayangkan sikap pihak J&T Cargo yang dinilai tidak peduli dengan kualitas layanan, meskipun pelanggan sudah membayar lebih mahal untuk layanan tercepat.
“Percuma bayar mahal kalau hasilnya bobrok dan lambat begini. Kalau memang tidak mampu memberikan layanan yang baik, lebih baik tutup saja. Kasihan mereka yang menggantungkan nafkah di sini kalau citra jasa ini makin buruk,” katanya dengan nada kesal.
Ketidakjelasan ini menimbulkan spekulasi, apakah masalah terjadi di Gateway Surabaya atau justru di J&T Cargo Sumenep. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak J&T Cargo terkait dugaan manipulasi status pengiriman dan keterlambatan ini.
