Distribusi Guru di Sumenep Belum Merata, Disdik Minta Perhatian Pemerintah Pusat

Avatar
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep, Ahmad Fairusi saat diwawancarai jurnalis media ini.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep, Ahmad Fairusi saat diwawancarai jurnalis media ini. (Foto: Fauzi, 2025)

Sumenep – Kekurangan tenaga pendidik di jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi persoalan krusial Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

Ironisnya, di saat SD mengalami defisit guru, jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) justru kelebihan tenaga pengajar, meskipun distribusinya belum merata.

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep, Ahmad Fairusi, menyampaikan bahwa kebutuhan ideal guru SD di seluruh wilayah kabupaten mencapai 4.715 orang. Namun, saat ini hanya tersedia 3.285 guru aktif yang mengajar di sekolah-sekolah tersebut.

“Masih ada kekurangan sekitar 1.430 guru SD. Kondisi ini sangat mempengaruhi efektivitas pembelajaran, terutama di sekolah-sekolah yang harus mengandalkan guru honorer atau satu guru merangkap mengajar beberapa kelas sekaligus,” terang Fairusi, Senin (22/07/2025).

Situasi ini tidak hanya terjadi di wilayah daratan, tapi juga merata hingga ke kepulauan, yang menjadi tantangan tersendiri dalam memastikan akses pendidikan yang layak bagi seluruh anak di Sumenep.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya terus mendorong pengajuan formasi guru baru melalui jalur Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Harapannya, formasi baru itu bisa mengisi kekosongan dan memperkuat layanan pendidikan dasar di daerah.

Tinggalkan Balasan