Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina menyoroti kenaikan berbagai harga komoditas pangan yang merupakan kebutuhan bagi masyarakat. Untuk itu dia meminta agar Pemerintah dalam waktu cepat dapat menyelesaikan persoalan gejolak harga pangan tersebut Rabu (9/3/2022).
Pasalnya, dikutip dari laman DPR RI, situasi yang makin hari makin memburuk terhadap tata niaga pangan dan energi ini masih terus berlangsung. Padahal Kementerian Perdagangan selalu menjanjikan harga normal dan stok aman menjelang puasa dan lebaran, akan tetapi kenyataannya di lapangan berbanding terbalik.
“Belum selesai masalah kenaikan dan kelangkaan minyak goreng dan kedelai, sekarang harga daging sapi mulai naik. Belum lagi gas elpiji non subsidi yang juga naik, “tuturnya.
“Saya menyarankan kepada pemerintah agar membentuk tim khusus yang dapat menangani persoalan pangan dan energi ini sehingga pengendalian harga jelang puasa dan lebaran dapat dilakukan, “tuturnya.
“Tim terdiri berbagai lembaga institusi kementerian di bawah Kemenko Perekonomian,” kata Nevi dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Rabu (9/3/2022).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjabarkan, selain dampak pandemi yang terus berlangsung, pecahnya perang Rusia-Ukraina telah membuat inflasi Indonesia melambung.
Hal itu, terutama dipicu kenaikan harga komoditas energi dan sumber daya mineral di pasar global. Bahkan negara-negara di dunia yang sebelumnya inflasi pangan hanya 1 persen, kini ada yang mencapai 7 persen akibat kenaikan harga pangan.