“Lagipula BNI kok resah, padahal agunan berupa tanah sudah ditaksir harga tanah sesuai atau tidak dengan jumlah akan dipinjamkan. Padahal, yang saya tahu kondisi tanah berupa pegunungan dan tidak cukup untuk melunasi pinjaman dana tersebut,” ulasnya.
Parahnya lagi, dirinya kembali mendapatkan kabar jika ada pemecatan Pimpinan BNI Sumenep dan penurunan pangkat kepada beberapa oknum yang terlibat dalam kasus dugaan manipulasi kredit tersebut.
“Dalam kasus ini, jelas saya dimanfaatkan dan saya merasa dirugikan. Makanya, sepeserpun saya tidak akan bayar ke BNI. Karen saya tidak menggunakan uang tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, jurnalis media ini berupaya melakukan konfirmasi kepada Pimpinan BNI Cabang Sumenep terkait dugaan manipulasi kredit makro yang berpotensi merugikan uang negara tersebut.
Namun sayangnya pihak bersangkutan sedang ke luar kota dan sejumlah jurnalis diminta kembali pada Senin (22/07/2024) mendatang.
“Pimpinan saat ini menemui tamu dan akan berangkat ke luar. Silahkan datang kembali hari Senin depan,” kata salah satu petugas Satpam BNI Sumenep.