Meski demikian, risiko eksternal tetap membayangi prospek pertumbuhan nasional. Ketidakpastian perdagangan global dan fluktuasi harga komoditas menjadi tantangan yang harus diwaspadai.
Deregulasi dan reformasi sektor digital menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mengatasi risiko ini. Proyeksi pertumbuhan bisa meningkat hingga 5,5 persen per tahun pada 2027 jika agenda reformasi dijalankan secara konsisten.
Bank Dunia juga menyoroti potensi sektor perumahan sebagai motor pertumbuhan inklusif. Target pembangunan 3 juta unit rumah per tahun dianggap selaras dengan strategi pembangunan yang berorientasi pada rakyat.
“Program perumahan Indonesia tidak hanya tentang membangun rumah—tetapi juga tentang membangun ekonomi yang lebih kuat dan lebih inklusif,” kata Habib Rab, Ekonom Utama di Bank Dunia di Indonesia. “Dengan mengutamakan masyarakat dan menyelaraskan kebijakan perumahan dengan infrastruktur, keuangan, dan ketahanan bencana, Indonesia dapat membuka jalan baru menuju kesejahteraan.”