Dalam kesempatan tersebut, Eri juga mengajak lulusan UNAIR, termasuk yang diwisuda bersamanya, untuk bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Ia berharap para lulusan mampu mengaplikasikan ilmu mereka untuk kepentingan masyarakat luas.
“Untuk seluruh lulusan UNAIR, teruslah menjadi berguna dan berbakti, menjunjung Excellence with Morality,” harapnya.
Momen Hari Ibu juga menjadi refleksi bagi Eri. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua ibu yang telah berjasa dalam membangun moral generasi muda, termasuk ibunya sendiri.
“Peran ibu sangat luar biasa, salah satunya adalah membangun moral anak. Ibu merupakan perantara manusia karena mengandung dan melahirkan, untuk itu moral anak akan sangat dipengaruhi oleh ibunya,” pungkasnya.
Sementara itu, AHY juga ikut diwisuda di UNAIR pada program doktor yang sama. Kedua tokoh ini menambah deretan alumni bergelar doktor yang dihasilkan UNAIR. Kehadiran mereka dalam prosesi wisuda memberikan inspirasi bagi mahasiswa dan masyarakat.
Eri Cahyadi sebelumnya telah menjalani ujian terbuka pada 28 Oktober 2024. Dalam penelitiannya, ia menegaskan bahwa kesehatan organisasi yang baik dapat meningkatkan kinerja dan kapabilitas perubahan. Hal ini menjadi motivasinya untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis dan bahagia di Pemkot Surabaya.
Dengan gelar doktor yang diraih, Eri Cahyadi dan AHY menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi pondasi kuat untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Prosesi wisuda ini tidak hanya menjadi momen kebanggaan pribadi, tetapi juga inspirasi bagi banyak pihak untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
