Bangkalan – Materialisme adalah sebuah pemahaman dalam filsafat yang menekankan bahwa hanya materi yang ada di alam semesta ini, dan segala fenomena, termasuk kesadaran, dapat dijelaskan dengan cara yang material. Konsep ini telah ada sejak zaman kuno, tetapi pemikiran materialisme telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan ilmiah dan teknologi.
Paham filsafat atau pemikiran materialisme pertama kali muncul pada zaman kuno di Yunani kuno dengan para filsufnya seperti Demokritus dan Epicurus. Kedua filsuf ini percaya bahwa alam semesta terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom. Konsep ini mengilhami pemikiran ilmiah modern tentang struktur atom dan molekul.
Di era modern, materialisme terkait erat dengan metode ilmiah. Materialisme modern mencoba menjelaskan segala fenomena alam dan sosial dengan cara-cara yang dapat diamati dan diukur. Ini berarti bahwa semua yang ada, termasuk pikiran, emosi, dan kesadaran, dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip material.
Dalam pandangan materialisme, manusia adalah bagian dari alam semesta dan dipengaruhi oleh hukum-hukum material. Pikiran dan perasaan manusia, menurut pandangan ini, adalah produk dari proses-proses biologis dan kimia dalam otak. Ini berarti bahwa tidak ada yang disebut “jiwa” yang terpisah dari tubuh.
Pemahaman materialisme memiliki dampak yang luas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam bidang kesehatan, pendekatan materialis mendorong untuk mencari penyebab penyakit dalam proses biologis dan kimia tubuh, dan untuk mengembangkan pengobatan berdasarkan prinsip-prinsip material. Di bidang psikologi, materialisme mengarah pada penelitian tentang hubungan antara otak dan perilaku manusia.