Cerpen  

Hadiah Juara

Foto: Istimewa

Dino pun mendengkus. “Ah, keadaanku malah sebaliknya. Belakangan, ibuku tampak tidak terlalu memedulikan persoalan nilai raporku. Ia seolah yakin saja kalau aku akan bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan peringkatku,” tanggapnya, lantas tergelak pendek. “Karena itu, aku tenang-tenang saja. Apalagi, ia memang tidak menjanjikan apa-apa lagi kepadaku terkait perolehan nilaiku nanti.”

Menyaksikan sikap tenang Dino, Leon pun mempertimbangkan kepentinganya sendiri. Sampai akhirnya, ia mengambil kesimpulan, “Kalau begitu, aku tidak perlu lagi membantumu dalam ujian nanti. Kita sebaiknya mengerjakan soal dengan usaha kita masing-masing. Apalagi, ibuku telah menjanjikan perangkat PlayStation versi terbaru kepadaku kalau aku berhasil mengalahkanmu.”

Bukannya khawatir atas rencana Leon, Dino malah tampak terkesima. Ia kemudian menyidik, “PlayStation? Permainan yang mahal dan canggih itu?”

Leon mengangguk. “Kalau aku mendapatkan perangkat gim itu, kita bisa bermain bersama.”

Akhirnya, Dino tersenyum semringah. Ia mengkhayal serunya bermain PlayStation. Namun perlahan, ia berubah murung. Ia bimbang di antara dua pilihan: menyerah saja untuk dikalahkan Leon demi bermain PlayStation, atau berjuang keras secara mandiri untuk mencundangi Leon demi tetap menyenangkan ibunya.

“Jangan khawatir. Ini hanya soal hadiah,” timpal Leon, seolah bisa membaca perasaan Dino. “Jika aku mengalahkanmu pada semester ini, maka semester depan, ketika ibumu kembali menjanjikan hadiah untukmu demi mengalahkanku lagi, aku akan membantumu.” Ia lalu menggoda Dino dengan mengedut-ngedutkan alisnya. “Bagaimana? Tidak masalah, kan?”

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca