Harga Cabai Rawit di Dusun Dunggeddung Timur Mengalami Fluktuasi, Petani Harap Harga Sayur Ikut Naik

Petani cabai rawit menjual hasil panen cabai ke pengepul di Pamekasan, (Sumber Foto : Erni).

Pamekasan – Harga cabai rawit di Dusun Dunggeddung Timur, Desa Tanjung, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, terus mengalami fluktuasi. Sementara itu, harga bahan pokok lainnya relatif stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan.

Mengetahui perkembangan harga cabai rawit menjadi hal penting bagi masyarakat, karena dapat mempengaruhi pengeluaran belanja harian. Sejak sebelum bulan puasa hingga setelah hari raya, harga cabai rawit terus mengalami naik-turun yang cukup drastis.

Arik Tobias, seorang pengepul cabai, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah sempat menyentuh angka Rp80 ribu per kilogram sebelum puasa. Namun, saat bulan puasa berlangsung, harga turun drastis hingga Rp30 ribu per kilogram. Menjelang dan setelah hari raya, harga kembali naik menjadi Rp62 ribu per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit hijau saat ini berada di angka Rp10 ribu per kilogram.

Salah satu petani cabai yang enggan menyebutkan namanya menyatakan bahwa kenaikan harga cabai membawa sedikit angin segar bagi para petani. “Alhamdulillah, sekarang harga cabai mulai naik. Sebagai petani cabai dan sayuran, saya berharap bukan hanya cabai yang mengalami kenaikan harga, tetapi juga sayuran lain yang saya tanam,” ujarnya dengan sumringah.

Dengan kondisi harga yang fluktuatif, para petani dan pedagang cabai terus memantau pergerakan harga di pasaran agar dapat menyesuaikan strategi penjualan mereka. Konsumen pun diharapkan lebih bijak dalam mengatur anggaran belanja mereka guna mengantisipasi lonjakan harga yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca