“Kalau yang menyertakan bukti vaksinasi sudah relatif banyak, ada kisaran 200 mahasiswa. Kalau yang mengikuti vaksinasi sekarang berdasarkan data panitia sudah mencapai 250. Jumlah keseluruhan mahasiswa sekitar 1.700,” paparnya.
Asmoni juga menegaskan bahwa vaksinasi tersebut bukanlah syarat untuk melangsungkan tatap muka, melainkan hanya untuk membentuk herd immunity agar mahasiswa memiliki imun tubuh yang kuat saat melangsungkan kuliah tatap muka.
“Sudah ada satu angkatan yang telah kami laksanakan tatap muka, yaitu di semester 3,” tegasnya.
Kendala yang sempat dialami oleh pihaknya dalam mengusahakan vaksinasi bagi mahasiswa yaitu adanya pengaruh asumsi masyarakat yang menolak vaksin, serta juga ditambah dengan kurangnya pemahaman mahasiswa akan pentingnya vaksin.
“Kami menilai bahwasanya pemahaman mahasiswa untuk melakukan vaksinasi masih kurang. Wajar saja, karena semua itu terkontaminasi oleh pendapat masyarakat yang menolak vaksinasi,” tandasnya.
Tidak hanya pihak kampus yang terus mendorong mahasiswa agar melakukan vaksinasi, akan tetapi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep turut memberikan imbauan serupa.
Hal demikian diakui oleh Nur Hayat selaku Ketua BEM kampus setempat,”Kita mengusahakan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep untuk melakukan vaksinasi agar dapat melangsungkan tatap muka secara keseluruhan. Sebab jika vaksinasi mahasiswa masih minim maka ini akan memicu kemungkinan penyebaran Covid-19 dengan mudah.”