Peserta tidak hanya datang untuk berkompetisi, tetapi juga berdialog dan berbagi inspirasi. Festival ini mempertemukan ragam budaya dan bahasa dalam satu ekosistem literasi.
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Bangkalan, Junal, menyambut baik kegiatan ini. Ia mengapresiasi kreativitas mahasiswa yang terus produktif dalam berkarya.
Menurut Junal, karya sastra adalah warisan intelektual yang hidup dan harus dijaga. Festival ini menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menciptakan jejak penting dalam sastra.
Bangkalan pada hari itu menjelma menjadi pusat denyut nadi sastra nasional. Sastra hadir bukan hanya sebagai seni, tetapi juga sebagai kekuatan perubahan sosial.