Opini  

Identitas Politik dan Politik Identitas

Syamsul Hadi, Alumni STIU Darussalam Bangkalan
Syamsul Hadi, Alumni STIU Darussalam Bangkalan (Dok. Madurapers.com)

Presiden Jokowi yang pada saat itu sebagai calon diisukan keturunan Komunis yang akan mengancam kesatuan Bangsa, kemudian diisukan tidak bisa membaca al-Qur’an atau gamblangnya meragukan keislaman Jokowi.

Lagi-lagi penggiringin isu agama di Indonesia menjadi sangat sensitif. Jadi tidak salah bahwa isu agama menjadi pilihan senjata ampuh untuk menggulirkan isu yang bertujuan perpecahan politik yang tidak jarang pula berimbas pada perpecahan sosial.

Masyarakat Indoensia masih sangat rentan akan isu-isu identitas terlebih isu ras, etnis, budaya dan agama. Ini menandakan lemahnya wawasan pluralisme yang dimiliki Masyarakat Indonesia. Mereka mengakui bahwa Indonesia bergam, akan tetapi tidak dalam bentuk sikap.

Sama salahnya dengan para politisi yang kemudian menggunakan isu identitas sebagai senjata memperoleh kepentingan atau jabatan. Menjadi dosa besar para politisi karena tindakan tersebut berimbas pada perpecahan Bangsa. Ini melanggar asa Negara Benika Tunggal Ika.

Teori Objektivitas Kuntowijoyo

Dalam buku “Identitas Politik Umat Islam”, Kuntowijoyo menjelaskan tentang teori objektivitas. Objektivitas merupakan upaya mengesampingkan simbol atau cover, serta lebih mengutamakan esensi. Esensi politik Islam adalah perwujudan baldatun thayyibah wa rabbul ghafur, Negara yang damai, tentram, berkeadilan dan mensejahterakan atau sebagaimana diamanahkan pembukaan UUD 1945 bahwa tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan anak bangsa, melindungi dan mensejahterakan.

Alih-alih ingin melebelisasi negara Islam tidak menjadi hal yang penting diperjuangkan sebab apalah arti identitas atau label bilamana isinya tidak sesuai dengan kemasan tersebut. Penekanannya adalah upaya penerapan atau pengamalan nilai-nilai keislaman di Indonesia, tetekbengek urusan kenegaraan diwarnai dengan spirit keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca