Opini  

Menyoal Politik Identitas Primordial Madura

Hoirul Anam adalah peneliti di Pusat Studi dan Konsultasi Hukum UIN Sunan Kalijaga (Dok. Madurapers, 2023).
Hoirul Anam adalah peneliti di Pusat Studi dan Konsultasi Hukum UIN Sunan Kalijaga (Dok. Madurapers, 2023).

MADURA adalah salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki kekuatan massa politik yang cukup besar. Sehingga tak jarang para politikus berkunjung ke para tokoh—yakni kiai—untuk meminta restu, atau lebih tepatnya memohon sebagai pendukungnya. Apalagi karena Madura memiliki doktrin “ngereng lampa”, maka penghormatan orang Madura kepada kiai melebihi dirinya.

Tidak mengherankan, jika ada cerita-cerita orang Madura terdahulu, apabila sang kiai berucap, “cong, alla mangkat, sambih jherenah jiah (nak, sana berangkat, bawa kudanya),” maka spontan seorang murid (santri, red.) langsung bergegas berangkat dan kudanya dibawa.

Yang bikin geleng-geleng kepala (mengherankan, red.), sang murid (santri, red.) tidak akan menaiki kudanya karena gurunya (kiai gurunya, red.) hanya mengucapkan sambih (bawa), bukan tompa’ (menunggangi). Tentu tidak ada salahnya, hanya terlalu tekstual. Ini bukti bahwa orang Madura tunduk apa kata kiai.

Watak layaknya peliharaan majikannya, sehingga religiusitas orang Madura tidak jarang dimanfaatkan oleh para politikus nasional dan lokal dengan jalan pintas melalui sang kiai. Problematiknya, perbedaan pilihan politik antarkiai satu dengan yang lain berpotensi membuat dikotomi politik, yang kemudian politik identitas dan etnisitas (politisasi identitas dan etnis, red.) terbentuk.

Apalagi ormasnya berbeda, sudah bisa dipastikan ormas satu merasa benar sendiri dan sebaliknya. Meski tidak semuanya demikian, ditambah dengan propaganda primordial identitas ideologi antara kelompok agamis dan nasionalis politik dikotomis semakin kentara. Padahal keduanya, secara subtansial dapat disintesakan ke dalam kelompok nasionalis-agamis.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca