Surabaya – Desember 2024 mencatat dinamika inflasi yang signifikan di Jawa Timur (Jatim), dengan tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) dan year-to-date (y-to-d) sebesar 1,51 persen.
Berdasarkan data resmi statistik terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada periode ini (Desember 2024) mencapai angka 107,11.
Sumenep menjadi daerah dengan inflasi tertinggi, mencapai 1,97 persen dan IHK sebesar 109,71. Di sisi lain, Bojonegoro mencatat inflasi terendah, yaitu 1,14 persen dengan IHK 108,34. Hal ini menunjukkan variasi yang cukup kontras antar daerah dalam pengendalian harga.
Inflasi y-on-y dipengaruhi oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kenaikan terbesar, sebesar 1,97 persen.
Diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 6,57 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,12 persen.
Sektor kesehatan juga mengalami peningkatan inflasi sebesar 1,83 persen. Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 1,43 persen, menunjukkan peningkatan permintaan barang konsumsi menjelang akhir tahun.
Di sisi lain, terdapat dua kelompok pengeluaran yang mencatat penurunan indeks, yaitu transportasi sebesar 0,52 persen serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen. Penurunan ini menjadi indikator positif dalam menekan biaya hidup masyarakat di sektor tertentu.
Secara bulanan, inflasi month-to-month (m-to-m) Jatim pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,46 persen. Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan barang dan jasa selama musim liburan.