
Selain mengatasi masalah sampah plastik, mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25 juga memberikan solusi untuk limbah bonggol jagung. David, mahasiswa yang menangani pembuatan briket dari limbah bonggol jagung, menyampaikan ide tersebut kepada masyarakat.
“Daripada bonggol jagung dibuang, lebih baik diolah menjadi briket. Prosesnya mudah dan bisa diaplikasikan oleh kelompok tani atau anak muda di desa ini,” ujar David.
David menjelaskan bahwa proses pembuatan briket melibatkan penjemuran bonggol jagung, pembakaran menggunakan tong bekas hingga menjadi arang, penumbukan menjadi serbuk, campuran dengan tepung tapioka, dan pencetakan menggunakan pipa paralon bekas.

Mahasiswa KKN Tematik UTM ini juga bekerja sama dengan petani jagung setempat untuk memastikan ketersediaan bonggol jagung. Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25 berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Dengan memanfaatkan sampah plastik dan limbah bonggol jagung, mereka menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga memiliki nilai ekonomis.
“Semoga upaya ini (inovasi mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25, red.) dapat menginspirasi lebih banyak inovasi berkelanjutan di masa depan,” ucap Khoirur Rifqi Ketua KKN Tematik UTM Kelompok 25 ini dengan penuh harap.
