Teheran – Iran mengeluarkan kecaman keras atas agresi militer terbaru Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap wilayahnya. Dalam laporan IRNA, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi menyebut serangan itu sebagai pelanggaran berat terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (07/07/2025).
Araghchi menyuarakan sikap tersebut dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Brasil, Mauro Vieira, di sela-sela KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro. Ia menyebut tindakan Washington dan Tel Aviv telah merusak tatanan hukum internasional serta meremehkan prinsip diplomasi dan non-proliferasi.
Vieira menyampaikan dukungan penuh Brasil terhadap kedaulatan Iran dan mengutuk pelanggaran terhadap fasilitas nuklir damai oleh pihak agresor. Ia menyalahkan hasutan perang yang dilakukan Israel dan menyoroti dukungan politik dan militer dari negara-negara Barat.
Araghchi menegaskan bahwa tanggung jawab moral dan hukum untuk menghentikan kekejaman Israel di Palestina adalah kewajiban semua negara. Ia menyoroti perlunya solidaritas global untuk menekan agresor agar menghentikan tindakannya.
Dalam pembicaraan terpisah, Menlu Brasil juga menggarisbawahi pentingnya menjaga integritas teritorial negara-negara berdaulat. Ia menolak segala bentuk intervensi yang mengganggu kestabilan kawasan.
Araghchi melanjutkan pertemuan dengan para mitra dari Rusia, Cina, Turki, Mesir, dan India selama forum tersebut berlangsung. Dalam pertemuan dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, kedua pihak membahas konsekuensi langsung dari agresi AS-Israel terhadap Iran.
Menlu Iran menekankan keteguhan negaranya dalam mempertahankan kedaulatan dan hak-hak teritorialnya. Ia juga menyerukan pertanggungjawaban global terhadap pihak-pihak yang memulai serangan bersenjata tanpa dasar hukum.
