Iran Isyarat Damai, Malaysia Seru Dunia Islam Tolak Naratif Sepihak

Madurapers
Perdana Menteri Malaysia ke-10, Anwar Ibrahim, melakukan percakapan melalui telepon dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian. Momen ini diabadikan dan dibagikan melalui akun resmi X @anwaribrahim pada tahun 2025.
Perdana Menteri Malaysia ke-10, Anwar Ibrahim, melakukan percakapan melalui telepon dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian. Momen ini diabadikan dan dibagikan melalui akun resmi X @anwaribrahim pada tahun 2025. (Sumber foto: X/@anwaribrahim, 2025)

Menurut Anwar Ibrahim, Malaysia tetap konsisten bahwa kekerasan bukanlah solusi atas konflik berkepanjangan ini. Namun ia menambahkan, “Kita juga harus mengakui hak sah Iran untuk mempertahankan diri dari segala bentuk pencerobohan.”

Anwar Ibrahim menilai dunia internasional bersikap hipokrit dengan terus memaklumi kekuatan militer Israel sambil menolak hak yang sama bagi Iran. Ia memperingatkan bahwa sikap semacam ini hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat di kawasan tersebut.

Malaysia, menurutnya, menyambut baik isyarat damai dari Teheran yang terbuka untuk berdialog dengan semua pihak termasuk Amerika Serikat dan Israel. Syaratnya jelas: keadilan dan penghormatan terhadap kedaulatan harus ditegakkan lebih dulu.

“Diplomasi harus menjadi jalan utama, bukan peluru atau rudal,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa hanya melalui rundingan semua pihak bisa menemukan penyelesaian menyeluruh dan berjangka panjang.

Anwar Ibrahim menyeru negara-negara Islam untuk bersatu dalam memahami konteks konflik secara objektif. Ia juga meminta mereka tidak terjebak dalam narasi yang menguntungkan satu pihak semata.