Istilah Pertanyaan Recehan Muncul dalam Debat Pilpres, Apa Artinya?

Wahyudi lulusan Magister (S2) Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) (Dok. Madurapers, 2024).
Wahyudi lulusan Magister (S2) Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) (Dok. Madurapers, 2024).

Bangkalan – Istilah pertanyaan recehan muncul dalam Debat Keempat Pilpres (Pemilihan Presiden), yang diselenggarakan KPU RI, di JCC, Jakarta Pusat, pada Minggu, 21 Januari 2024, Kamis (25/1/2024).

Istilah itu dilontarkan oleh Mahfud MD., ketika merespon pertanyaan Gibran (Gibran Rakabuming Raka) terkait terminologi (istilah) greenflation (inflasi hijau).

Dalam debat pilpres tersebut, Mahfud MD., Cawapres Nomor Urut 3 (Tiga) mengatakan, pertanyaan Gibran tersebut recehan. Karena alasan itu, ia tidak mau menjawab dan mengembalikan ke moderator debat.

Sementara Gibran Cawapres Nomor Urut 2 (Dua) sendiri tidak memaparkan pertayaannya secara tuntas terkait terminologi (istilah) greenflation. Ia hanya memberikan contoh demo rompi kuning di Perancis, yang menurutnya bahaya sekali dan memakan korban.

Terlepas dari kepentingan kontestasi politik Pilpres 2024, lalu pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan pertanyaan recehan tersebut?

Menurut Wahyudi, lulusan Magister Linguistik UNS, dalam KBBI pertanyaan artinya perbuatan bertanya; permintaan keterangan; sesuatu yang ditanyai; soal. Sedangkan recehan (atau receh) artinya uang kecil dari kertas atau logam; uang pecahan.

Dalam bahasa gaul yang sering terlihat digunakan di masyarakat, kata receh/recehan biasanya lebih diartikan pada hal-hal yang sepele, murahan, dan tak berkualitas.

Dengan demikian, menurut Wahyudi, arti pertanyaan recehan tersebut adalah perbuatan bertanya yang tak berkualitas, sepele, dan murahan. Pertanyaan recehan seperti biasanya hanya meminta penjelasan hal-hal dasar.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca