Abdurrahman menekankan pentingnya kolaborasi antara desa dan pemerintah kabupaten dalam mengatasi persoalan akut ini. Ia berharap Pemkab Sumenep segera membuka mata dan telinga terhadap keluhan warganya.
“Jangan sampai ketimpangan ini dibiarkan berlarut. Sawah Sumur ke Cengkramaan itu bukan jalur sembarangan. Itu urat hidup masyarakat kami,” ujarnya menutup.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi melalui WhatsApp.