Kecewa Berat, Warga Sumenep Ajak Stop Pakai J&T Express

Madurapers
Potret pelayanan pengiriman barang di J&T Express. (Sumber Foto: ekonomi.bisnis.com). 

Sumenep – Meningkatnya keluhan terhadap J&T Express di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur telah memicu krisis kepercayaan di kalangan warga yang menggunakan jasa untuk pengiriman barang.

Diketahui sebelumnya, sejumlah pelanggan J&T Express di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyampaikan berbagai keluhan terkait buruknya pelayanan perusahaan jasa pengiriman barang tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jurnalis Madurapers, meskipun banyak warga Sumenep yang merasakan kekecewaan, sebagian besar enggan menyuarakan keluhannya kepada publik.

Salah satunya, Nur Hidayati, warga Dusun Ares Tengah, Totosan, Batang-Batang. Paketnya berulang kali tidak sampai ke alamatnya, meskipun barang tersebut mendesak dan harus segera dijual ke pelanggannya.

“Barang saya malah harus saya jemput sendiri ke tempat transit barang kiriman J&T di desa sebelah, Nyabakan Barat,” ujar perempuan yang akrab disapa Nur kepada media ini, Rabu (31/07/2024) kemaren.

Berikutnya, Inni Marroh Qonitatillah, warga Desa Romben Rana, Kecamatan Dungkek, pada Selasa (16/07/2024). Ia mengeluhkan keterlambatan pengiriman paket yang dipesannya sejak 4 Juli 2024, yang belum sampai hingga 16 Juli 2024.

“Saya sering kecewa dengan keterlambatan pengiriman dan kurangnya komunikasi dari pihak kurir,” ujar Inni.

Sepekan lebih kemudian, Miftahol Hendra Efendi, warga Desa Kebunan Kecamatan Manding, juga menyampaikan keluhannya. Pada Minggu (28/07/2024), Hendra mengaku kecewa karena paket yang ia pesan dengan metode Cash On Delivery (COD) dikembalikan oleh kurir karena kesulitan dalam pembayaran di tempat.

Hendra menjelaskan bahwa dia sempat menawarkan pembayaran melalui transfer, namun kurir malah mengirimkan barcode pembayaran yang hanya berlaku selama 4 menit. Ketika ia mencoba menghubungi kurir kembali, kurir tidak merespons panggilannya.

“Ke depan, saya tidak akan menggunakan J&T Express lagi. Saya juga menyarankan agar tidak pakai jasa ini, jika tak ingin mengalami kekecewaan yang sama,” ujar Hendra penuh kesal.