Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat terus berupaya memperkuat penerapan sekolah responsif gender di seluruh wilayahnya, termasuk di kepulauan.
Diketahui, langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir kekerasan seksual, perundungan, dan ketidaksetaraan gender di lingkungan pendidikan di kabupaten yang bersimbol kuda terbang tersebut.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, menjelaskan bahwa penerapan sekolah responsif gender merupakan inisiatif yang sudah dimulai sejak tahun 2023.
“Kabupaten Sumenep mempelopori penerapan sekolah responsif gender mulai tahun kemarin. Bahkan, Bupati Sumenep dinobatkan sebagai tokoh pelopor responsif gender oleh tim Inovasi,” ungkapnya, Senin (02/09/2024).
Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk mengantisipasi dan mengurangi kejadian-kejadian yang berkaitan dengan kekerasan seksual, perundungan, dan ketidaksetaraan gender.
“Kami ingin Kabupaten Sumenep menjadi contoh dalam meminimalisir dan mengantisipasi isu-isu ini, terutama mengingat banyaknya pemberitaan terkait kasus-kasus tersebut di daerah lain,” tambahnya.