Ketua PWRI Sumenep Apresiasi Satu Tahun Kepemimpinan Fauzi-Eva

Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Wakil Bupati (Wabup) Dewi Khalifah. (Sumber Foto: Istimewa).

“Sesungguhnya Dia maha tahu sesuatu, maka tidak selalu yang kita inginkan ada dalam hidup ini, tapi selalu ada tentang yang kita butuhkan. Karena sesungguhnya dia maha tahu siapa yang bisa amanah menjaga titipannya,” tulis Bupati Fauzi, seperti yang dihimpun oleh jurnalis madurapers.com.

“Maka jangan selalu banyak bertanya tentang semua ini. Di dalam doa ada rahasia indah maka berdoalah selalu, jangan lupa selalu bersyukur, hadapi dengan senyuman,” lanjut tulisan Bupati Fauzi dalam histori WhatsAppnya.

Pada tulisan itu, Yono menangkap satu pesan dari seorang Bupati Sumenep, bahwa Bupati Fauzi sedang memadu energi doa dan ikhtiar untuk menghadirkan sesuatu yang lebih baik, tetapi tidak dalam rangka mendikte Tuhan.

Dalam status WhatsApp lainnya, Bupati Fauzi juga pernah menuliskan beberapa kata bijak menjadi seorang pemimpin yang takwa dalam menjalan perintah agama.

“Banyaknya kata-kata bukanlah bukti dari pikiran yang bijaksana, karena orang bijak hanya berbicara ketika dibutuhkan, dan kata-katanya diukur sesuai kebutuhan. Belajar sabar dalam hidup, jangan lupa sholat malam,” histori WhatsApp Bupati Fauzi yang lain.

Hal ini juga dipandang cermat oleh Yono. Di mana, Bupati Fauzi dalam masa kepemimpinannya tidak mau dikelilingi orang-orang yang hanya senang adu gagasan tetapi lemah dipelaksanaan.

“Bupati Fauzi tidak mau disanjung dan ditimang yang pada akhirnya justru menjerumuskan, atau kata yang lebih populer yaitu Asal Bapak Senang alias ABS,” tegas Yono.

Menurutnya, Bupati Fauzi hanya menginginkan pasukan yang bisa bekerja guna mewujudkan visi-misinya. Kata-kata tersebut seperti jurus pamungkas setelah perbaduan doa dan ikhtiar dilakukan.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca