Korea Utara Sebut Israel sebagai Ancaman Perdamaian dalam Konflik dengan Iran

Madurapers
Peta ketegangan regional memuncak setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025. Peta ini menggambarkan perkembangan terbaru dalam konflik yang terus meluas.
Peta ketegangan regional memuncak setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025. Peta ini menggambarkan perkembangan terbaru dalam konflik yang terus meluas. (Sumber foto: FOX4, via PACIS, 2024)

Korea Utara menilai bahwa serangan Israel telah melukai prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas wilayah sebuah negara berdaulat. Mereka menyebut tindakan itu sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan.

Pihak Pyongyang juga menyoroti dukungan negara-negara Barat terhadap Israel, yang dinilai memperburuk krisis. Mereka menegaskan bahwa pihak-pihak yang memberikan perlindungan terhadap agresi ini harus bertanggung jawab atas ancaman terhadap perdamaian dunia.

Hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Iran telah berlangsung sejak 1973 dan terus terjalin erat, terutama karena kedua negara menghadapi sanksi internasional atas program senjata mereka. Kedekatan ini memperkuat alasan Korea Utara untuk secara terbuka mendukung Iran di tengah krisis.

Dalam pandangan Korea Utara, eskalasi ini mencerminkan pola lama di mana kekuatan besar mendorong konflik demi kepentingan geopolitik mereka. Dukungan mereka kepada Iran disampaikan sebagai bagian dari komitmen terhadap tatanan internasional yang adil dan seimbang.