Bangkalan – Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bangkalan menuai kritik tajam dari Musawwir, anggota Komisi III DPRD Bangkalan. Ia menilai kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum optimal, sehingga belum mampu menjawab ekspektasi masyarakat.
Kritik tersebut juga mencakup kesehatan perusahaan BUMD yang dinilai belum mencerminkan tata kelola yang sehat. Baik dari segi operasional maupun finansial, Musawwir menyoroti perlunya perbaikan mendasar untuk mengangkat performa BUMD.
Namun, kritik ini dibantah oleh Bambang Budi Mustika, Asisten Perekonomian dan Pembangunan SETDA Pemkab Bangkalan. Ia menyatakan bahwa BUMD PTSDB telah masuk kategori sehat dan memberikan kontribusi nyata terhadap PAD daerah.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Yudha Alihamsyah, Plt Dirut BUMD PTSDB, yang mengklaim perusahaan telah memenuhi indikator kesehatan korporasi sesuai regulasi. Ia menegaskan bahwa kinerja perusahaan sudah sesuai dengan harapan pemerintah daerah.
Namun kritik ini, menurut Abdul Hakim, seorang praktisi hukum, sebenarnya menyoroti adanya kesenjangan antara harapan masyarakat dan pencapaian faktual. Menurutnya, BUMD tersebut seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang signifikan, baik melalui dividen maupun pajak.
Hakim menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional, dengan meningkatkan kinerja dan kompetensi sumber daya manusia. Ia menyebut bahwa tata kelola yang baik adalah kunci keberhasilan BUMD Bangkalan dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.