Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep mentargetkan Pendapat Asli Daerah (PAD) Sektor Wisata pada libur lebaran 2023 mencapai Rp150 juta
Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Sampang Tahun Anggaran (TA) 2021 tidak efektif (berhasil guna) sesuai dengan APBD Murni TA 2021.
Helmi mengatakan bahwa kunci membangun kemandirian fiskal daerah adalah kemampuan membuat dan menginovasi PAD Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
Kemandirian fiskal (keuangan) daerah di Madura merupakan faktor pendorong terhadap keberhasilan implementasi otonomi daerah di Madura. Menurut Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) indeks kemandirian fiskal (IKF) ini menjadi salah satu bentuk evaluasi terhadap transparansi pengelolaan keuangan daerah di empat Pemerintah Daerah (Pemda) Madura
PAD tersebut rasio (persentase)-nya terhadap Pendapatan Daerah di TA 2021 sangat kecil, yakni hanya sebesar 12,23%. Namun, dibandingkan dengan TA 2020 rasionya terhadap Pendapatan Daerah mengalami peningkatan sebesar 2,60%.
H. Musawwir memperlihatkan bahwa APBD Kabupaten Bangkalan ketergantungan pada Dana Transfer dari Pemerintah Pusat. Tanpa dana tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan kesulitan membiayai pelayanan publik dan pembangunan di Kabuupaten Bangkalan.
Ali Muhdi, dosen Fakultas Adab dan Humaniora UINSA, membenarkan dan memberikan masukan ke kalangan terkait kebijakan agar PAD Pamekasan dan daerah lain di Madura meningkat
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pamekasan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2021 sebesar Rp194,5 milyar. Proyeksi ini meningkat sebesar Rp10,1 milyar atau 5,51% dari PAD TA 2020 sebesar Rp184,4 milyar
Pasca pemberlakuan otonomi daerah melalui UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999 (perubahannya UU No. 32/2004 dan UU No. 23/2014) dan peresmian Jembatan Suramadu melalui Keppres No. 79/2003 seharusnya Madura semakin maju. Dalam kerangka perspektif modernisasi, desentralisasi fiskal/politik dan lancarnya distribusi barang-jasa keluar-masuk Madura berpengaruh positif terhadap peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Madura. Namun, fakta terkini di Madura memperlihatkan kondisi sebaliknya.
