Setelah semua komponen siap, ketan yang telah matang dibentuk pipih, diberi isian daging ayam, lalu digulung rapi, dan dibungkus dengan daun pisang untuk menambah aroma alami sebelum dikukus kembali atau dibakar sebentar agar lebih nikmat.
Lemper ayam bukan hanya soal rasa, tetapi juga memiliki nilai budaya karena sering dijadikan simbol persatuan dan rasa syukur dalam berbagai tradisi di Indonesia, seperti acara pernikahan, syukuran, hingga peringatan hari besar keagamaan.
Proses pembuatannya yang membutuhkan ketelatenan dan penggunaan bahan-bahan alami menjadikan lemper ayam salah satu kuliner yang merepresentasikan kehangatan dan kebersamaan dalam masyarakat Indonesia.
Melestarikan kuliner seperti lemper ayam sangat penting di tengah perkembangan zaman, karena selain memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda, juga membuka peluang untuk mengembangkan kuliner tradisional sebagai produk unggulan yang bisa bersaing di pasar global.
