Budaya  

Mitologi: Antara Warisan dan Realitas

Mashuri, sarjana Filsafat alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta
Mashuri, sarjana Filsafat alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta (Dok. Madurapers, 2025).

Bangkalan – Mitologi Jawa telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, memengaruhi budaya, seni, dan kepercayaan. Namun, bagi Mashuri, alumnus Sarjana Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, mitologi ini perlu dikaji ulang secara kritis.

Menurut Mashuri, mitologi Jawa sering kali diterima begitu saja tanpa telaah yang mendalam. “Banyak cerita dalam mitologi ini yang dipertahankan tanpa mempertimbangkan relevansinya dengan kehidupan modern,” ujarnya pada Sabtu (15/03/2025).

Salah satu yang ia soroti adalah sosok Nyi Roro Kidul, yang dipercayai sebagai penguasa Pantai Selatan. “Kepercayaan ini telah menciptakan ketakutan yang diwariskan dari generasi ke generasi, tanpa ada upaya untuk mengkaji ulang dampaknya secara sosial,” katanya.

Selain itu, kisah Wewe Gombel digunakan sebagai alat untuk menakut-nakuti anak-anak agar patuh kepada orang tua. “Mitos semacam ini memperkuat pola asuh berbasis ketakutan, bukan kesadaran,” tambahnya.

Mashuri juga menyoroti bagaimana mitos Babi Ngepet dan Jailangkung berkaitan dengan pemahaman masyarakat tentang kekayaan dan roh. “Ketimbang mencari penyebab kemiskinan secara struktural, orang cenderung percaya pada tahayul yang justru menjauhkan dari solusi nyata,” ungkapnya.

Dalam dunia pewayangan, tokoh seperti Arjuna dan Gatotkaca sering dijadikan simbol kebajikan dan keberanian. “Namun, kita harus bertanya, apakah tokoh-tokoh ini masih relevan dalam membentuk karakter generasi saat ini?” tuturnya.

Simbol-simbol alam seperti gunung dan air juga memiliki tempat istimewa dalam mitologi Jawa. “Menghormati alam itu baik, tapi jika hanya dibungkus mitos tanpa tindakan nyata untuk kelestariannya, maka itu hanya romantisme belaka,” jelas Mashuri.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca