Mohammad Hatta, atau lebih dikenal dengan nama Bung Hatta, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang seringkali terlupakan di antara keriuhan dan kegemilangan para pahlawan lainnya. Namun, peran dan kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak boleh diabaikan.
Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Fort de Kock, Hindia Belanda (sekarang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat). Ia berasal dari keluarga yang cukup berada, namun tidak terlepas dari pengalaman pahit kolonialisme yang menyelimuti Hindia Belanda pada masa itu.
Pada usia yang masih muda, Hatta menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia menempuh pendidikan di sekolah Belanda dan melanjutkan studinya di Rechtshogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Batavia (sekarang Jakarta). Di sinilah Hatta mulai menyadari ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Indonesia akibat penjajahan Belanda.
Hatta terlibat dalam berbagai kegiatan politik dan aktivisme sejak muda. Bersama dengan Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya, ia mendirikan Perhimpunan Indonesia (P.I.) pada tahun 1924, yang kemudian bertransformasi menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927. PNI menjadi salah satu kekuatan utama dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Sebagai seorang pemikir dan pemimpin, Hatta dikenal karena kecerdasannya dalam merumuskan konsep-konsep politik. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Kontribusinya terhadap perumusan dasar negara dan visi kemerdekaan sangatlah besar.