“Kita memang mengkaji Covid, tapi lebih fokus ke Sumenep,” terangnya pada media ini.
Saat dikonfirmasi soal pernyataan sikap yang akan diambil PC PMII Sumenep, jika ternyata PB PMII benar-benar akan mendesak Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya, menurut Qudsi masih akan dilakukan kajian perihal kepentingan yang diusung oleh PB PMII.
“Sampai saat ini kita masih mengkaji, jadi belum bisa menentukan sikap secara jelas, intinya kita masih nunggu kejelasan dari PB PMII. Sekalipun dari PB PMII sudah satu suara kita juga harus mengkajinya terlebih dahulu, arahnya kemana dan di balik ini kepentingannya seperti apa. Maka setelah kondisinya ketahuan, baru kita bisa menentukan sikap,” tegasnya.
Terpisah, sempat beredar berita di media sosial tentang pernyataan Ketua PC PMII se Madura yang mendukung PB PMII untuk mendesak Presiden Joko Widodo mundur dari jabatan kepresidenan. Mengenai itu, Qudsiyanto mengaku bahwa hal tersebut hanya pernyataan umum, bahkan dia pun tidak berkenan menyebarluaskannya.
“Untuk di media yang sempat mengangkat pernyataan Ketua PC PMII se Madura itu, kami tidak mau viralkan, karena kita belum tahu pasti. Sedangkan narasi yang kami buat sama tim advokasi itu, hanya tanggapan secara umum. Intinya kita no coment dulu,” pungkasnya.