“Bisanya kalau sudah tiga kali musim barat tidak terlalu besar musim bara, di tahun ini akan lebih besar,” kata dia menjelaskan.
Maka dari itu, melanjutkan, masyarakat yang berada di pinggir bibir pantai melakukan persiapan untuk mengantisipasi gelombang musim barat tahun ini dengan swadaya alakadarnya. Hal itu tentu lebih jauh dari kata aman.
“Banyak rumah yang roboh dan rawan untuk di tempati ketika musim barat besar datang. Oleh karena itu, pemerintah jangan hanya diam dan buta melihat penderitaan masyarakat di pinggiran pantai ini,” pungkasnya.
Sebagai tambahan akurasi, Choliq Noor dan H. Imam telah memantau langsung peristiwa yang terjadi di Desa Sepulu, “kami sebagai bagian dari masyarakat di Desa Sepulu tergerak meninjau lokasi tersebut setelah melakukan diskusi dengan H. Mori salah seorang warga yang sekaligus salah satu dari keluarganya yang rumahnya terkena abrasi telah melakukan inisiatif sendiri dengan bermodalkan seadanya bambu dan karung pasir terbatas biaya adalah persoalan utama melanjutkan niat baiknya.
Mengingat musim ombak besar dan angin sudah dalam hitungan bulan kedepan, maka mohon atensi bapak Pj Bupati Bangkalan merespon langsung keinginan masyarakat pesisir agar terhindar dari bencana alam, Ini sebagai catatan yang akan di sampaikan Choliq Noor ke Bapak Pj. Bupati Bangkalan untuk di follow up dan di atensi khusus demi kemanusiaan.