Jakarta – Pemerintah terus mempercepat implementasi kebijakan strategis guna mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen sesuai dengan APBN 2025. Berbagai langkah telah disiapkan untuk menjaga momentum pertumbuhan, termasuk penyaluran bantuan sosial dan stimulus khusus menjelang Ramadan dan Lebaran.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menjaga stabilitas makroekonomi serta mendorong konsumsi masyarakat. Pemerintah juga memantau peningkatan mobilitas pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Nyepi dan Idulfitri yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah telah menyiapkan langkah konkret, seperti penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp150 triliun. Selain itu, anggaran Rp16,6 triliun dialokasikan kepada Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras guna menjaga stabilitas harga pangan.
Sebagai upaya memperkuat konsumsi domestik, pemerintah memastikan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN dan pekerja swasta sesuai jadwal. Insentif listrik juga diberikan agar daya beli masyarakat tetap terjaga selama bulan Ramadan.
Pemerintah turut menghadirkan berbagai stimulus ekonomi guna menggerakkan konsumsi masyarakat dan mendorong sektor riil. Program diskon tiket pesawat, tarif tol, serta promosi belanja dan pariwisata diharapkan mampu meningkatkan mobilitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
