“Pada akhirnya kalau ini dibiarkan mereka tidak ragu untuk merampas kedaulatan rakyat dengan cara PJ atau PLT, ini berbahaya bagi kehidupan politik Sampang 100 tahun kedepan.”
“…tentu saja kami tidak ingin itu terjadi, kami menggunakan analisis ilmiah secara subjektif, sebagai masyarakat yang merindukan demokrasi yang substantif, bukan demokrasi palsu,” tuturnya.
Putra daerah asal Kecamatan Sokobanah itu mengatakan, pemerintah harus tegas dalam menyikapi polemik yang ada saat ini. karena masyarakat antusias dalam menyambut pesta demokrasi ditingkat desa.
“Ada kekhawatiran yang terjadi apabila keadaan ini dibiarkan serta tidak ada kejelasan dari pemerintah sehingga dapat mengakibatkan kegaduhan yang nanti dampaknya makin besar yang mengakibatkan gesekan di antara para tokoh-tokoh di masyarakat yang mana mereka mempunyai keinginan besar dalam mewujudkan desa sejahtera lewat pesta demokrasi di desa,” terangnya.
Pemuda kelahiran sampang tersebut mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang unutk melakukan pengumuman resmi terkait putusan Pilkades serentak tahun 2021ini.
“Mengingat sedikitnya waktu yang tersisa pada tahun 2021 yang mana telah menginjak pertengahan tahun. Mewakili suara rakyat Kabupaten Sampang, kami meminta pemkab Sampang untuk segera memberikan pengumuman resmi terkait keputusan Pilkades Serentak Kabupaten Sampang Tahun 2021,” tegasnya.
“Ada empat poin yang menjadi tuntutan kami bersama warga sampang terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang,” tuturnya.