Dalam konteks berpenghasilan rendah, sebagian besar negara dilaporkan menggunakan media penyiaran seperti televisi (83 persen) dan radio (85 persen) untuk mendukung kesinambungan pembelajaran.
Jelas, guru tidak memiliki keterampilan dan kesiapan untuk menggunakan pengajaran jarak jauh.
Banyak pelajar tidak memiliki peralatan yang diperlukan, akses internet, materi yang dapat diakses, konten yang disesuaikan, dan dukungan manusia yang memungkinkan mereka mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Selain itu, alat, program, dan konten pengajaran dan pembelajaran jarak jauh tidak selalu dapat mencerminkan keragaman bahasa.