Jakarta – Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa esensial/vital (penting) bagi seluruh umat Islam, Senin (28/2/2022).
Dikutip dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), hal ini karena pada peristiwa tersebut, Nabi Muhammad s.a.w., melakukan perjalanan agung menuju langit ketujuh untuk menerima perintah shalat dari Allah S.W.T.
Demikian yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Buya Amirsyah Tambunan, kepada MUIDigital, Sabtu (26/2/2022).
Dia mengatakan bahwa setiap tahun umat Islam seluruh dunia memperingati peristiwa ini. Hal ini karena merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam.
Pada peristiwa tersebut beliau (Nabi Muhammad s.a.w., red.) mendapat perintah dari Allah S.W.T., untuk menunaikan shalat 5 (lima) waktu dalam sehari-semalam.
Buya Amirsyah mengungkapkan ada 2 (dua) hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut yang dapat dipetik oleh umat Islam.
Pertama, meningkatkan kualitas spritual karena peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan peristiwa yang menakjubkan ketika Allah memperjalankan Nabi Muhammad s.a.w., dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Menurutnya kemampuan akal sehat memahami peristiwa ini sangat terbatas. Sehingga, dasar spiritual yang dapat meyakini peristiwa tersebut.
Kedua, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan hitungan jarak sejauh 1.239 KM.
Menurutnya Isra’ Mi’raj adalah dua peristiwa yang berbeda, di mana Isra’ adalah perjalanan jarak antara keduanya disebut sekitar 1.239 kilometer.
Buya Amirsyah menuturkan, kala itu, diperkirakan perjalanan tersebut bisa ditempuh dengan memakan waktu satu bulan dengan menggunakan kuda atau unta.