Di antaranya, terdapat 4.479 dokter praktik perorangan yang siap memberikan layanan medis. Selain itu, ada juga 571 Klinik Polri dan 6.464 Klinik Pratama yang turut menyediakan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Fasilitas lainnya mencakup 574 Klinik TNI, 1.177 praktik dokter gigi, dan 10.130 puskesmas yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. Semua fasilitas ini berperan dalam memberikan layanan kesehatan dasar kepada peserta BPJS.
Selain itu, ada 48 Rumah Sakit Daerah (RSD) Pratama yang turut berkontribusi dalam mendukung layanan kesehatan di tingkat pertama. Total jumlah fasilitas ini mendukung upaya pemerintah dalam memastikan akses kesehatan yang merata.
Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdiri dari 3.132 rumah sakit dan klinik utama, serta 5.708 apotek dan optik. Ini menunjukkan pentingnya jaringan fasilitas yang mampu memberikan layanan medis lebih lanjut bagi peserta BPJS yang membutuhkan rujukan.
Secara keseluruhan, dengan jumlah 56 rumah sakit pemerintah pusat (Kementerian), 116 rumah sakit TNI, dan 51 rumah sakit Polri, fasilitas kesehatan tingkat lanjutan di Indonesia semakin meluas. Jumlah rumah sakit swasta juga terbilang cukup besar, mencapai 2.057 unit.
Selain itu, terdapat 4.480 apotek dan 1.228 optik yang memberikan layanan farmasi dan optometri. Fasilitas-fasilitas ini semakin meningkatkan akses peserta BPJS Kesehatan terhadap pengobatan dan perawatan lanjutan.
Data ini menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi pesertanya, seiring dengan perluasan jumlah peserta dan fasilitas kesehatan. Tantangan ke depan adalah memastikan bahwa peningkatan tersebut diiringi dengan layanan yang bermutu, responsif, dan merata di seluruh wilayah, agar setiap peserta mendapatkan pelayanan yang optimal.