Sumenep – Kabupaten Sumenep mencatat memiliki fasilitas pendidikan (SD—perguruan tinggi) sebanyak 830 lembaga pada tahun 2024, menurut data resmi BPS Sumenep. Dari jumlah tersebut, Sekolah Dasar (SD) mendominasi dengan 332 lembaga atau sekitar 40% dari total, Rabu (18/06/2025).
SMP menempati posisi kedua dengan 251 lembaga atau 30,2% dari keseluruhan. SMA menyusul dengan 166 lembaga (20%), lalu SMK 65 lembaga (7,8%), dan Perguruan Tinggi hanya 16 lembaga atau 1,9%.
Distribusi fasilitas pendidikan ini tidak merata di seluruh wilayah. Kecamatan Bluto mencatat persentase tertinggi dengan 7,59% dari total lembaga pendidikan, disusul Lenteng dengan 6,51% dan Arjasa 5,30%.
Kecamatan Pragaan dan Ganding sama-sama menyumbang 5,18%, menunjukkan konsentrasi lembaga pendidikan cukup padat. Sementara Batang Batang berkontribusi sebesar 5,06%, sedikit lebih rendah dari dua kecamatan sebelumnya.
Guluk Guluk dan Kota Sumenep masing-masing menyumbang 4,58%, sejajar dengan Rubaru (4,34%) dan Gapura (4,70%) yang juga memiliki distribusi fasilitas cukup luas. Ambunten menyumbang 4,10%, sama dengan Batuputih.
Dungkek menyumbang 3,98%, setara dengan Sapeken yang memiliki distribusi fasilitas hingga jenjang SMA meski tanpa SMK atau perguruan tinggi. Saronggi hanya menyumbang 3,01% dan belum memiliki fasilitas pendidikan tinggi sama sekali.
Wilayah seperti Gayam, Nonggunong, dan Masalembu berada di ujung bawah dengan kontribusi masing-masing hanya 1,81%, 1,93%, dan 1,45%. Minimnya lembaga pendidikan di daerah ini menandakan kesenjangan antarwilayah yang masih nyata.