Opini  

Politik Anggaran dan Dominasi Belanja Pegawai: Potret Kekuasaan Elite Lokal di Bangkalan

Abdul Mukhlis, Pemerhati Sosial, Politik dan Kebijakan Publik, Alumni Magister Ilmu Politik dengan Minat Studi Analisis Politik di Universitas Airlangga, Surabaya
Abdul Mukhlis, Pemerhati Sosial, Politik dan Kebijakan Publik, Alumni Magister Ilmu Politik dengan Minat Studi Analisis Politik di Universitas Airlangga, Surabaya (Dok. Madurapers, 2025).

 

Kinerja Semu dan Citra Palsu

Besarnya belanja aparatur juga membuka ruang bagi pencitraan administratif. Melalui laporan yang diformat rapi, agenda seremonial, dan publikasi kegiatan, pemerintah daerah tampak seolah berhasil—padahal manfaatnya minim bagi warga.

Laporan Bank Dunia (2022) mencatat bahwa dalam sistem birokrasi tertutup, indikator kinerja kerap bersifat artifisial. Hal ini juga terjadi di Bangkalan. Meski alokasi belanja pendidikan dan kepegawaian cukup tinggi, realitas di lapangan menunjukkan ketimpangan. Di Kecamatan Klampis dan Kokop, banyak sekolah dasar mengalami kerusakan parah, kekurangan guru, serta fasilitas sanitasi tak layak.

Hal serupa terlihat pada infrastruktur jalan di wilayah pedesaan seperti Tanah Merah. Jalan-jalan desa hanya diperbaiki tambal sulam menjelang pemilu. Di luar momentum politik, masyarakat tetap harus menghadapi akses ekonomi yang terbatas dan layanan publik yang minim.

 

Ketimpangan Anggaran dan Sosial

Struktur anggaran yang berat sebelah berdampak langsung pada keterlambatan pembangunan infrastruktur dasar, stagnasi layanan pendidikan dan kesehatan, serta rendahnya daya saing ekonomi lokal. Ketika belanja publik dikecilkan, peluang masyarakat keluar dari kemiskinan pun makin menyempit.

Kondisi ini melanggengkan ketergantungan warga pada elite birokrasi. Tidak hanya memperkuat politik transaksional, tetapi juga menciptakan ruang gelap bagi penyimpangan anggaran. Dana honorarium, kegiatan perjalanan dinas, dan program fiktif kerap lolos tanpa pengawasan yang memadai.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca