KONI Jatim kini membentuk tim talent scouting yang bertugas memetakan potensi seluruh atlet peserta. Data yang terkumpul akan masuk dalam “bank atlet” untuk disiapkan menuju PON dan kompetisi internasional.
“Obsesi kami adalah membawa semangat atlet Jatim menuju prestasi dunia. Motto kepengurusan kami jelas: Dari Jatim untuk Indonesia Menuju Prestasi Dunia. Kami sangat optimistis para atlet ini kelak akan mengharumkan nama Indonesia,” tegas Nabil.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan KONI Jatim dan Pemprov Jatim kepada kotanya sebagai tuan rumah Porprov. Ia menilai ajang ini berdampak langsung pada sektor ekonomi masyarakat.
“Tantangannya memang ada pada besarnya anggaran yang harus kami keluarkan. Namun, dampak ekonominya langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya sektor UMKM dan pariwisata,” kata Wahyu.
PHRI mencatat tingkat okupansi hotel di Kota Malang melonjak drastis selama gelaran Porprov. “Bahkan sekarang beberapa hotel sampai menolak-nolak karena kapasitas penuh,” ujarnya sambil berharap ajang ini membuat warga makin mencintai olahraga.