Jakarta – Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang harus dijalankan oleh umat Islam dengan menahan lapar dan haus sejak fajar hingga matahari terbenam. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah puasa tetap sah jika seseorang tidak melaksanakan shalat fardhu.
Anggota Komisi Fatwa MUI, KH Fatihun Nada, menjelaskan bahwa puasa tetap sah meskipun seseorang tidak melaksanakan shalat wajib. Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut akan menghilangkan pahala dari ibadah puasa itu sendiri.
Menurutnya, shalat merupakan tiang agama yang tidak boleh diabaikan oleh seorang Muslim. Jika seseorang meninggalkan shalat, puasanya hanya akan bernilai sebatas menahan lapar dan haus tanpa mendapatkan pahala spiritual yang seharusnya.
Puasa yang tidak disertai shalat kehilangan makna sejatinya sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, umat Islam diingatkan untuk tidak hanya berpuasa tetapi juga menjaga kewajiban shalat fardhu.
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah. Selain puasa, shalat, tadarus Al-Qur’an, dan amal kebaikan lainnya seharusnya dilakukan agar ibadah semakin sempurna.
Meskipun seseorang menjalani puasa dengan baik, meninggalkan shalat akan mengurangi keberkahan yang bisa diperoleh. Pahala puasa yang seharusnya berlimpah bisa berkurang jika shalat tidak dijalankan dengan baik.
Kiai Fatihun menegaskan bahwa puasa tanpa shalat memang tetap sah, tetapi tidak akan memberikan manfaat spiritual yang maksimal. Shalat dan puasa adalah ibadah yang saling melengkapi dan tidak seharusnya dipisahkan.
Ia juga mengingatkan bahwa Ramadhan adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan semua kewajiban agama. Jika seseorang hanya berpuasa tetapi meninggalkan shalat, maka ia akan kehilangan banyak manfaat dari ibadah tersebut.
