Bangkalan – Hidayah penting bagi manusia. Hal ini karena hidayah menjadi faktor penyebab utama manusia diselamatkan oleh Allah S.W.T., di dunia dan akhirat. Lalu apa makna hidayah tersebut? Berikut paparan mengenai kata “hidayah” tersebut.
Dalam bahasa Indonesia kata hidayah artinya bimbingan. Dalam ketentuan syri’ah memiliki dua makna: (1) petunjuk (al-Dalalah) dan bimbingan (al-Irsyad), dan (2) hidayah taufik dan ilham.
Hidayah berupa petunjuk dan bimbingan adalah hidayah yang datang dari Allah S.W.T., dan makhluk-Nya (QS Fushshilat: 17). Hidayah taufik dan ilham adalah milik khusus/hak tunggal Allah S.W.T (QS Al Baqarah: 272).
Secara peristilahan orang Islam sebagian besar mengartikan hidayah adalah petunjuk dari Allah S.W.T. Namun menurut para ahli agama Islam hidayah memiliki ragam makna.
Ibnu Qoyyim membagi hidayah ke dalam empat jenis: (1) hidayah umum, (2) hidayah bayan, (3) hidayah taufik, dan (4) hidayah puncak (nihayah).
Hidayah umum diberikan oleh Allah S.W.T., kepada seluruh makhluk-Nya berkaitan dengan kelangsungan dan kemaslahatan hidup di dunia (QS Thaahaa: 50). Hidayah bayan adalah hidayah yang berupa penjelasan dan keterangan tentang jalan yang baik dan buruk serta jalan keselamatan dan kebinasaan (QS Fushshilat: 17).
Hidayah taufik merupakan suatu ilham dan kelapangan dada untuk menerima kebenaran serta memilihnya (QS Faathir: 8). Hidayah puncak (nihayah) adalah puncak dari hidayah, yakni hidayah surga ketika penghuninya digiring kepadanya (QS Al ‘Araaf: 43).
Yunahar Ilyas membagi hidayah ke dalam dua jenis: (1) menunjuki dan membimbing (al-Dilalah wa al-Irsyad) (QS Fushshilat: 17), dan (2) memasukkan iman ke dalam hati atau menjadikan seseorang beriman (Idkhal al-Iman ila al-Qalb) (QS Al Qashash: 56).
