Bangkalan – Pulau Madura, terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa, merupakan bagian integral dari provinsi Jawa Timur. Pulau ini memiliki sejarah panjang yang melibatkan berbagai peristiwa penting yang membentuk identitas budaya dan sosial masyarakatnya.
Sejarah Madura dapat ditelusuri sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha, sekitar abad ke-9. Pada masa itu, Madura termasuk wilayah yang terpengaruh oleh kebudayaan dari kerajaan-kerajaan besar seperti Kerajaan Majapahit dan Mataram.
Menurut penelitian, pada akhir abad ke-13, Pulau Madura serta daerah lain di Jawa Timur yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Singasari, sudah dapat dianggap sebagai wilayah kerajaan Majapahit. Bahkan pada awal abad ke-14, wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit telah meliputi seluruh daerah Jawa Timur dan juga Pulau Madura (Lucas Partanda Koestoro, 1995).
Selama era Majapahit, Madura dikenal sebagai penghasil hasil laut yang melimpah. Kerajaan Majapahit menjadikan Madura sebagai pusat perdagangan ikan, garam, dan hasil laut lainnya yang penting untuk perekonomian kerajaan.
Madura juga dikenal sebagai pelabuhan transit dan perdagangan antar bangsa sejak masa lalu, dengan letaknya yang strategis di Selat Madura (Balai Bahasa Jawa Timur, 2023).
Pada abad ke-16, ketika Kesultanan Islam berkembang di Nusantara, Madura juga menjadi bagian dari penyebaran agama Islam. Penyebaran Islam ini berpengaruh besar terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat Madura. Tradisi keagamaan Islam semakin berkembang, dan masyarakat Madura banyak yang menekuni berbagai kegiatan berbasis agama seperti pengajian dan ziarah.