Sri Mulyani Soroti Integritas dan Profesionalisme sebagai Pilar Pengelolaan Keuangan Negara

Avatar
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, menghadiri pelantikan pejabat administrator, pengawas, dan fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Jumat (20/06/2025).
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, menghadiri pelantikan pejabat administrator, pengawas, dan fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Jumat (20/06/2025). (Sumber Foto: Kemenkeu RI, 2025)

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyerukan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan keuangan negara. Seruan itu ia sampaikan pada acara pelantikan pejabat Kementerian Keuangan, Jumat (20/06/2025) di Jakarta, sebagaimana dilaporkan oleh situs resmi Kemenkeu RI.

Sri Mulyani menegaskan bahwa kekuatan kepemimpinan di level eselon III, IV, dan fungsional memegang peranan penting dalam arah kebijakan ekonomi Indonesia. Ia melihat kelompok ini sebagai tulang punggung birokrasi fiskal yang strategis dan berdampak luas.

Ia menyebut APBN sebagai penopang utama saat krisis ekonomi global mengguncang. Oleh karena itu, ia meminta para pejabat agar bekerja cepat, tepat, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas anggaran.

“Keputusan Anda harus selalu dapat dipertanggungjawabkan secara profesional dan akurat,” tegas Menkeu, memperjelas tuntutan akuntabilitas dalam setiap kebijakan. Menurutnya, integritas pejabat menjadi kunci agar keuangan negara tetap berpihak pada rakyat.

Sri Mulyani menyoroti pentingnya kompetensi teknis dan etika dalam mengelola pajak serta belanja negara. Ia menekankan bahwa sistem keuangan nasional membutuhkan perlindungan ekstra di tengah transformasi digital yang terus berkembang.

“Jika sistem kita lemah, maka seluruh sistem keuangan negara dapat lumpuh,” ujar Menkeu, memperingatkan risiko jika infrastruktur digital tidak dijaga dengan baik. Ia mengajak pejabat untuk menjadikan teknologi sebagai alat memperkuat tata kelola dan kepercayaan publik.

Mengakhiri arahannya, Sri Mulyani mengajak para pejabat untuk menanamkan rasa cinta pada negara dalam setiap langkah birokrasi. “Jangan pernah lelah mencintai Republik Indonesia dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” katanya, menutup pidato dengan nada patriotik yang penuh makna.