Kemenangan ini bukan sekadar hasil dari dominasi atlet, tetapi juga perencanaan matang dan dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Pemkot, KONI, dan kalangan terkait lain Kota Surabaya membangun skuad yang solid sejak awal pembinaan atlet daerah.
Sementara kabupaten/kota lain, termasuk Kota Malang, meski berstatus tuan rumah, belum mampu menunjukkan keunggulan kandang secara maksimal. Atmosfer pendukung lokal belum cukup mendorong mereka melewati tekanan kontingen-kontingen kuat lainnya.
Peta persaingan memang masih terbuka, namun Surabaya tampak terlalu tangguh untuk dikejar dalam sisa pertandingan. Dengan modal besar saat ini, mereka hanya perlu menjaga stabilitas performa.
Porprov IX Jatim 2025 menjadi ajang pembuktian dominasi olahraga Surabaya di tingkat Provinsi Jatim. Catatan ini bisa menjadi motivasi besar menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) di masa mendatang.
