Tanpa Anggaran Pemeliharaan, Sarana Panjat Tebing Sampang Kian Rapuh

Admin
Sarana panjat tebing di Sampang
Sarana panjat tebing di Sampang (Sumber Foto: Madurapers, 2025)

“Kami sudah usulkan, tapi untuk tahun ini memang belum disetujui. Harapannya tahun depan bisa masuk anggaran, tentunya jika PAD (Pendapatan Asli Daerah) memungkinkan,” ujarnya.

Keterbatasan anggaran kembali menjadi dalih. Padahal, keselamatan atlet semestinya menjadi prioritas.

Data dari bidang Pemuda dan Olahraga Disporabudpar Sampang,
Isma Ulfah, mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki anggaran Rp 260 juta, namun hanya Rp 30 juta yang diperuntukkan bagi pemeliharaan.

Tragisnya, dana tersebut bukan untuk memperbaiki sarana yang rusak, melainkan hanya untuk pengadaan lampu dan alat kebersihan seperti sapu.

“Kami memang punya dana pemeliharaan, tapi itu hanya untuk keperluan kebersihan. Untuk perawatan besi atau pengecatan tidak ada alokasi sama sekali,” terangnya.

Fakta ini memperjelas bahwa sektor olahraga di Kabupaten Sampang masih berada di urutan belakang prioritas pembangunan.

Atlet yang mengharumkan nama daerah di berbagai kejuaraan justru harus berlatih dengan risiko tinggi akibat kelalaian pemerintah daerah dalam menjaga fasilitas olahraga.

Jika Pemkab Sampang terus menutup mata, bukan tidak mungkin ancaman nyata akan merenggut keselamatan atlet. Sampang tak butuh janji, melainkan aksi nyata untuk menyelamatkan masa depan olahraga daerah.