Karena itu, arah kebijakan dalam meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) ke depan harus dikembangkan berdasarkan prinsip human capital management.
Hal itu, harus dimulai sejak perencanaan ASN, rekrutmen dan seleksi, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, sampai dengan masa purna bakti.
Belly menekankan, seorang ASN juga harus menjadi pribadi yang profesional di bidangnya masing-masing.
Upaya tersebut juga perlu didorong dengan proses pengembangan karier yang mengedepankan pendekatan terhadap berbagai langkah yang telah dilalui para ASN.
“Pengembangan jabatan fungsional juga harus menghargai jerih payah ASN tersebut agar meningkatkan daya tarik dari para ASN untuk menekuni profesi keahlian, dan mengubah paradigma bahwa jabatan fungsional hanya ditempati oleh orang-orang yang ingin menambah masa jabatan ASN-nya saja,” tambahnya.
Belly menilai dengan melakukan pemberdayaan yang optimal terhadap jabatan fungsional, akan berdampak pada peningkatan profesionalisme ASN serta mendongkrak kinerja birokrasi.
Untuk itu, pihaknya meminta agar di dalam struktur organisasi pemerintahan, jabatan fungsional harus diperkuat, utamanya dari segi pemberian apresiasi berupa penghargaan serta aspek finansialnya.
Sebagai informasi, hadir sebagai narasumber lainnya dalam webinar tersebut, Widyaiswara PPSDM Regional Bandung Suparjana. Sosok tersebut dikenal memiliki keahlian profesional human capital management tersertifikasi dari sebuah lembaga di California, Amerika Serikat.
Di sisi lain, webinar tersebut juga diikuti oleh 1000 peserta dari berbagai profesi. Selama acara berlangsung, para peserta tampak begitu antusias.